JAKARTA, Reportase8.com – Relawan kemanusiaan asal Belgia Maria Jeanne Colson Emma Anton atau yang dikenal dengan panggilan Mama Belgi telah memanusiakan 6000 anak yatim-piatu, orang terlantar, dan kaum difabel selama 40 tahun berkarya di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur selama periode 1975-2015.

Mama Belgi telah mencurahkan seluruh perhatian, cinta, dan hidupnya untuk mereka.
Saat ini dunia sosial di Flores, Maumere Sikka kehilangan sosok luar biasa yang lebih dikenal dengan nama Mama Belgi.
Beliau menghembuskan napas terakhir pada, Minggu, 26 Januari 2025 pukul 15.15 WITA di Rumah Sakit Dr. TC Hirlles Maumere.
Kabar duka ini menyentuh hati banyak orang, terutama mereka yang pernah merasakan kasih sayang Mama Belgi, yang telah mengabdikan hidupnya untuk anak-anak yatim, anak-anak berkebutuhan khusus, dan mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.Isak tangis mengiringi kepergian Mama Belgi.
Jenazah almarhumah disemayamkan di kantor Yayasan Nativitas di Jl. Kimang Buleng, Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka.
Umat Katolik yang mendengar kabar duka tersebut mulai berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir.
Mama Belgi, yang dikenakan pakaian adat Sikka, tetap tampak anggun dalam keberangkatannya menuju tempat peristirahatan terakhir.
Mama Belgi pertama kali menginjakkan kaki di Flores pada tahun 1975. Sejak saat itu, ia memulai pengabdiannya di Paroki Mater Boni Consili Watublapi, bersama dengan almarhum Pater Heinrich Bollen, SVD.
Dengan penuh cinta, Mama Belgi mulai merawat anak-anak yatim-piatu, anak-anak berkebutuhan khusus, dan mereka yang hidup dalam keterbatasan.
Salah satu anak pertama yang dirawatnya adalah seorang bayi kecil yang ditemukan dalam kardus, bernama Frans.
Sejak saat itu, banyak anak-anak yang mendapatkan kesempatan untuk tumbuh sehat, baik secara fisik maupun rohani, melalui perhatian dan pendidikan yang layak.
Berkat perjuangannya, Mama Belgi mendirikan Yayasan Nativitas, yang menjadi rumah bagi ribuan anak-anak yang membutuhkan.
Untuk memastikan lebih banyak anak bisa mendapatkan perhatian,
Mama Belgi kemudian membangun cabang-cabang panti asuhan di berbagai wilayah Flores, seperti Panti Asuhan Visitasi Nebe, Panti Putri Remaja St. Theresia, Panti Stela Maris Nangahure, Panti Assumptio Lekebai, dan Panti Resurexio Wolofeo.
Selama bertahun-tahun, lebih dari 6.000 anak telah merasakan sentuhan kasih Mama Belgi.
Berkat dukungan dari sponsor-sponsor di Belanda dan Belgia, banyak anak-anak yang berhasil memperoleh pendidikan dan tumbuh menjadi pribadi yang sehat dan mandiri.
Kini, sosok pejuang kasih ini telah tiada, namun warisan perjuangannya akan terus hidup melalui Yayasan Nativitas dan kehidupan anak-anak yang telah dibimbingnya.
Pengorbanan dan kasih sayang Mama Belgi akan selalu dikenang oleh mereka yang pernah mendapat kesempatan untuk mengenalnya.
Hingga berita ini diterbitkan, kami belum mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai jadwal pemakaman almarhumah.
Semoga Mama Belgi diterima di sisi Tuhan yang Maha Kuasa, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan.
Sumber : Floresupadate
Discussion about this post