Reportase8.com – Wakil Wali Kota Jambi dr. H. Maulana mengungkapkan bahwa Pemkot telah menerima dana dari KfW melalui pemerintah pusat untuk pembangunan TPA Talang Gulo, karena TPA kita yang lama sudah over kapasitas dan menggunakan teknologi konvensional. Hal itu disampaikan saat menerima kunjungan menerima kunjungan Direktur Bank Pembangunan Jerman atau KfW di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah berteknologi tinggi yang berlokasi Talang Gulo Kota Jambi serta ditemani Kadis Lingkungan Hidup Kota Jambi (14/5).
Baca Juga : Wawako Maulana Pastikan Calon Jemaah Haji Telah Divaksin
TPA baru di Talang Gulo mengadopsi sistem sanitary landfill, Emission Reduction in Cities (ERiC) Programme Solid Waste Management, dibangun dengan dana bernilai 245 miliar rupiah.
Baca Juga : Fasha Dukung Pengembangan Batik Jambi, Fasha Melenggang di Indonesia Fashion Week
“Hari ini KfW meninjau kegiatan operasional dan kegiatan fisiknya, kegiatan tersebut telah dilaksanakan pada awal tahun 2017, dan operasionalnya TPA yang baru ini sebenarnya sudah dimulai tahun 2018, sekarang sudah beroperasi penuh,” ungkap Maulana.
Baca Juga : Penyerahan LKPJ Walikota Jambi Tahun 2021 Kepada DPRD Kota Jambi
Emission Reduction in Cities (ERiC) Programme Solid Waste Management, merupakan proyek bantuan Pemerintah Jerman melalui German Federal Government (KfW/Kreditanstalt für Wiederaufbau), Bank Pembangunan Jerman, bernilai 14,2 juta Euro (ekuivalen 245 Milyar Rupiah), diproyeksikan akan beroperasi melayani pengolahan sampah di Kota Jambi selama 90 tahun, dengan konsep “go green” ramah lingkungan.
Baca Juga : Hesti Haris : Pentingnya Silahturahmi Agar Lebih Kompak
Yang turut membanggakan, Kota Jambi merupakan 1 dari 4 daerah di Indonesia, selain Sidoarjo, Malang dan Jombang, yang mendapatkan bantuan untuk pembangunan tempat pengolahan sampah dengan menggunakan sistem teknologi Jerman tersebut. Bahkan Kota Jambi adalah satu-satunnya daerah diluar Pulau Jawa yang mendapatkan bantuan ini. Bahkan Kota Jambi juga menjadi terdepan, karena pertama kali siap mengoperasikan TPA tersebut.
Baca Juga : Ditemukan Wabah PMK, Empat Pasar Hewan di Jatim Tutup Sementara
Pihak pemkot memparkan ada dua pengelolaan sampah dengan konsep instalasi pengelolaan lindi (IPL). Pihak konsultan juga menyarankan agar Pemkot Jambi menerapkan opsi 1+3 karena biaya operasional jauh lebih murah.
Baca Juga : Maulana Memberikan Bantuan Kepada Musibah Kebakaran di Kota Jambi
“TPA Talang Gulo menerapkan opsi 1+3, karena biaya perawatan alatnya tidak terlalu mahal, dan hasil pengeolahan itu juga baku mutu air limbah juga sudah memenuhi unsur dari syarat baku mutu sesuai aturan dari Kemen LHK,” tutupnya.(red).
Discussion about this post