JAMBI, Reportase8.com – Ribuan sopir batu bara beserta emak-emak menggelar aksi demo di depan Kantor Dinas Gubernur Jambi, Senin (22/1/2024).
Aksi demo oleh sopir angkutan batu bara dan emak-emak ini berakhir ricuh para pendemo melempari kantor Gubernur Jambi dan pihak kepolisian yang berjaga dengan batu. Akibatnya, kaca-kaca di Gedung Kantor Gubernur Jambi pecah berantakan. Bahkan, informasinya sejumlah mobil yang ada di dekat tempat kejadian pun turut terkena imbas, akibatnya hancur.
@reportase8.com Demonstrasi yang dilakukan Sopir Batu Bara di Jambi berjalan ricuh. Aksi demonstrasi oleh sopir batu bara beserta emak-emak di Kantor Gubernur Jambi pada Senin, 22 Januari 2024 berakhir ricuh. Pendemo melempari kantor Gubernur Jambi dan pihak kepolisian yang berjaga dengan menggunakan batu.Akibatnya kaca kantor Gubernur Jambi pun mengalami kerusakan dan berantakan. Bahkan menurut informasi, kendaraan yang ada di sekitaran Kantor Gubernur pun ikut menjadi sasaran pendemo. #BeritaAktualTerkini #poldajambi #polrestajambi #pemprovjambi #redaksireportase8 .com
Pihak Kepolisian yang bertugas pun tidak tinggal diam. Petugas terpaksa menggunakan mobil water canon untuk membubarkan masa yang semakin berbuat rusuh.
Mereka juga turut membawa puluhan angkutan batu bara yang diparkirkan di halaman kantor Gubernur Jambi. Sejak pagi, para Sopir dan emak-emak ini melakukan orasi dan menuntur agar Gubernur Jambi Al Haris menemui mereka.
Setidaknya ada beberapa tuntutan yang mereka sampaikan. Pertama agar pemerintah membuka kembali operasional angkutan batu bara, kemudian agar pembangunan jalan khusus angkutan batu bara agar diselesaikan.
“Kami minta Bapak Gubernur agar mau menemui kami di luar,” teriak salah seorang orator.
Aksi ini merupakan lanjutan dari aksi di rumah dinas Gubernur Jambi yang menjadi saksi dari serbuan ribuan sopir truk batu bara yang tergabung dalam Komunitas Sopir Batubara (K.S.Bara) pada Senin (8/1/2024).
Dalam aksi protes yang mengguncang Ancol ini, mereka dengan penuh semangat menyuarakan tuntutan agar aktivitas truk angkutan batu bara dapat kembali beroperasi seperti biasa.
Massa yang diperkirakan mencapai 2.000 orang memenuhi kawasan tersebut, termasuk anak-anak dan istri-istri para sopir batu bara yang turut serta dalam aksi ini.
Demonstrasi ini dipicu oleh kebijakan Gubernur Jambi Al Haris awal Januari ini yang melarang operasional angkutan batu bara melintasi jalan nasional dan mengalihkannya ke jalur sungai. Sebab sudah menurut gubernur sudah terlalu banyak masalah seperti kemacetan parah disebabkan angkutam batubara. Ruas jalan yang dilarang adalah mulai dari mulut tambang yang di Kabupaten Merangin, Bungo, Tebo, dan Sarolangun.
Tepatnya di ruas Jalan Sarolangun ke Batanghari, Pijoan, Simpang Rimbo, Paal 10, lingkar selatan, simpang 46, Pelabuhan Talang Duku, dan Pelabuhan Niaso. Selanjutnya dari lokasi itu truk batu bara menuju TUUKS atau Terminal Untuk Kepentingan Sendiri di Pelabuhan Talang Duku dan Pelabuhan Niaso. Selain itu juga di mulut tambang dari Sungai Bahar, Desa Pelempang Muaro Jambi, dilarang menggunakan jalan umum dari mulut tambang ke TUKS begitu juga yang dari Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi. Gubernur Jambi al Haris langsung keluar menemui demonstran. Perwakilan demonstran kemudian diajak masuk ke dalam ruang rapat. Rapat dilakukan tertutup di Kantor Gubernur Jambi.
Discussion about this post